Konsep dan Strategi Pemasaran Global "PT. Unilever,tbk"
Pendahuluan
Pemasaran global adalah
pemasaran berkala seluas dunia. Peluang pasar selalu terbuka bagi semua pelaku
usaha, tak terkecuali di pasar ekspor. Yang penting mesti kreatif dan mau
berinovasi dalam mengembangkan pasar. Pelaku bisnis yang tangguh tentu tak
mudah ditenggelamkan oleh setiap perubahan tantangan bisnis meski tantangan
yang datang semakin berat. Bagi para pebisnis sejati, kesulitan justru menjadi
cambuk yang melecut semangat untuk memecahkannya sehingga usaha dapat semakin
berkembang dan maju. Karakter semacam itu tampaknya juga melekat pada sederet
pengelola perusahaan di Indonesia yang juga terlihat dari kinerja perusahaan
yang dikelola yang hasilnya memang super.
Dunia Internasional menjadi penting
bagi perusahaan besar untuk memaksimalkan potensi pertumbuhannya serta sejumlah
besar industri akan dikuasai oleh sedikit banyak perusahaan global. Tujuannya
untuk menciptakan nilai pelanggan dan keunggulan persaingan dengan melayani
secara focus. Arti penting pemasaran global adalah keadaan yang dibentuk oleh
berbagai penggerak dan kekuatan pengendalian
Teori
Ø Strategi Pemasaran
Unilever adalah perusahaan
multinasional yang memproduksi barang konsumen untuk memenuhi kebutuhan akan
nutrisi, kesehatan dan perawatan pribadi sehari-hari dengan produk-produk yang
membuat para pemakainya merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati
kehidupan.
Ø Sejak didirikan pada 5 Desember 1933
Unilever Indonesia telah tumbuh
menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care
serta Foods & Ice Cream di Indonesia. Rangkaian Produk Unilever Indonesia
mencangkup brand-brand ternama yang disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux,
Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight,
Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain.
Selama ini, tujuan perusahaan kami
tetap sama, dimana kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik
setiap hari; membuat pelanggan merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih
menikmati kehidupan melalui brand dan jasa yang memberikan manfaat untuk mereka
maupun orang lain; menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan kecil
setiap harinya yang bila digabungkan akan membuat perubahan besar bagi dunia;
dan senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami
untuk tumbuh sekaligus mengurangi dampak lingkungan.
Saham perseroan pertamakali
ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan tercatat di Bursa Efek
Indonesia seja 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2009, saham oerseroan
menempati peringkat ketujuh kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek
Indonesia.
Perseroan memiliki dua anak
perusahaan : PT Anugrah Lever (dalam likuidasi), kepemilikan Perseroan sebesar
100% (sebelumnya adalah perusahaan patungan untuk pemasaran kecap) yang telah
konsolidasi dan PT Technopia Lever, kepemilikan Perseroan sebesar 51%, bergerak
di bidang distribusi ekspor, dan impor produk dengan merek Domestos Nomos.
Bagi Unilever, sumber daya manusia
adalah pusat dari seluruh aktivitas perseroan. Kami memberikan prioritas pada
mereka dalam pengembangan profesionalisme, keseimbangan kehidupan, dan
kemampuan mereka untuk berkontribusi pada perusahaan. Terdapat lebih dari 300
karyawan tersebar di seluruh nutrisi.
Perseroan mengelola dan
mengembangkan bisnis perseroan secara bertanggung jawab dan berkesinambungan.
Nilai-nilai dan standar yang Perseroan terapkan terangkum dalam Prinsip Bisnis
Kami. Perseroan juga membagi standar dan nilai-nilai tersebut dengan mitra
usaha termasuk para pemasok dan distributor kami.
Perseroan memiliki enam pabrik di
Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, dan dua pabrik di Kawasan Industri
Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, dengan kantor pusat di Jakarta. Produk-produk
Perseroan berjumlah sekitar 32.
Di
dalam menghadapi persaingan antar perusahan, PT. UNILEVER,tbk memiliki
strategi-strategi dalam menghadapi persaingan-persaingan antar perusahaan,
strategi itu antara lain:
1. KEPEMIMPINAN
HARGA RENDAH
Dengan menjaga harga yang rendah dan
rak-rak diisi dengan baik menggunakan sistim pengisian kembali persediaan yang
melegenda, wal-mart menjadi pemimpin bisnis eceran di amerika serikat. Sistem
mili wal-mart mengirimkan pesanan atas barang dagang baru secara langsung
kepada pemasok ketika pelanggan membayar pembelian mereka pada kasir.terminal
titik pejualan mencatat kode barang setiap barang yang melewati kasir dan
mengirimkan transaksi pembelian langsung kepada komputer pusat wal-mart.
Komputer mengumpulkan pesanan dari semua toko wai-mart dan mengirimkannya ke
pemasok. Pemasok juga dapat mengakses daa penjualan dan persediaan wal-mart
menggunakan teknologi web. Sistem ini mampu membuat wal-mart mempertahankan
biaya rendah sembari menyesuaikan persediaannya untuk memenuhi permintaan
pelanggan.
2. DIFERENSIASI
PRODUK
Produk Unilever terus memperkenalkan
kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi Unilever tetap mempertahankan kualitas
produknya. Baik itu kemasan yang botol kaca, sachet, botol kecil dan masih
banyak lagi kemasannya.
3. BERFOKUS
PADA PELUANG PASAR
Produk Unilever menggunakan sistem
informasi pelanggan yang beda dengan yang lain, produk masuk kedalam pasar
dengan cara mempromosikan barang-barangnya dengan cara terjun langsung ke masyarakat
dengan bukti-bukti kualitas secara real, misalnya dengan diadakannya
perlombaan-perlombaan kepada masyarakat perbandingan antara produk Unilever
dengan produk-produk pesaing lainnya.
4. MENGUATKAN
KEAKRABAN PELANGGAN DAN PEMASOK
Menggunakan sistem informasi untuk
memfasilitasi akses langsung dari pemasok terhadap jadwal produksi.dan bahkan
mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana dan kapan mengirim pasokan
kepada pemasok. Selain itu Unilever juga melakukan Tanya jawab kepada para konsumen
dan membuat suara konsumen tempat para konsumen mengeluh.
Dalam PT Unilever Indonesia, promosi
yang dilakukan paling banyak melalui media elektronik. Namun dalam kehidupan
sehari-hari promosi yang dilakukan PT. Unilever Indonesia tidak hanya lewat media
elektronik tetapi banyak juga melalui media cetak, sponsorship, mengadakan
event-event yang memasukkan produk-produk dari PT. Unilever seperti Kecap
Bango, Pepsodent, Shampo Pantene, dll. Karena jika promosi yang dilakukan hanya
melalui media elektronik maka PT. Unilever Indonesia tidak mendapatkan
keuntungan yang optimal. Masyarakat di Indonesia terdiri dari berbagai kalangan
dan tingkatan sosial yang beragam. Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati
masyarakat semua kalangan maka perusahaan tidak dapat berkembang pesat. Makna
dari iklan yang ditawarkan oleh perusahaan juga harus bisa dipahami oleh
berbagai kalangan, karena iklan adalah salah satu cara promosi yang bisa
dilakukan oleh perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan yang optimal.
Selain melalui iklan elektronik
proses pemasaran yang dilakukan Unilever juga menggunakan berbagai cara,
diantaranya dengan berbagai program pemasaran yang dapat menarik perhatian
pelanggan. Kupon belanja gratis produk unilever adalah salah satu cara promosi
yang dilakukan oleh Unilever, selain itu diskon-diskon yang diberikan juga
banyak menarik perhatian pelanggan yang berasal dari kalangan masyarakat
menengah kebawah.
Iklan itu sendiri adalah kandungan
utama dari manajemen promosi yang menggunakan ruang media bayaran untuk
menyampaikan pesan, sementara para klien dan praktisi periklanan memandangnya
hanya sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan konsumen. Iklan ini merupakan
bagian dari bauran promosi, yang terdiri dari pemasaran langsung, PR (Public
Relations), promosi penjualan, dan penjualan personal. Peranan merek produk
juga sangat berperan penting, karena merek merupakan simbol dari sebuah produk
yang dipasarkan. Bahkan dalam satu perusahaan terdapat berbagai macam merek
yang berbeda-beda.
Pemasaran berskala besar seperti ini
hanya satu daripada beragam program promosi yang dilakukan Unilever, promosi
inter-personal langsung ke pelanggan juga dilakukan oleh Unilever dengan
memberikan keuntungan khusus yang diberikan pada pelanggan setia pengguna
produk Unilever. Dengan program pemasaran ini diharapkan Unilever dapat
mencakup pangsa pasar yang luas di pasar konsumen Indonesia.
Dalam pemasaran global, eksistensi
perusahaan diperlukan dalam mengembangkan ide pemikiran, baik dalam cakupan
nasional maupun internasional. Dalam hal ini khususnya perusahaan Unilever
harus bisa membuat sebuah grand design mahakarya khususnya pemasaran global
yang menuntut sebuah keajaiban-keajaiban dalam mengembangkan karir sebuah
perusahaan khususnya unilever selain memantau jalannya proses globalisasi dari
para pesaing. Mutlak adanya selalu diadakan apa yang disebut dengan inovation
treatment dalam setiap sesi langkah-langkah perusahaan.
Oleh karena itu pertanyaan lain
dapat muncul seketika mengapa promosi perlu diadakan, jawabannya tentu saja
iya, karena dalam beberapa aspek perusahaan salah satu tujuan pengembangan mutu
perusahaan ialah dapat menyentuh seluruh lapisan konsumen dalam hal ini adalah
sasaran global yang diadakan dan dibuat dari grand design tersebut, oleh karena
itu sebuah perusahaan unilever dapat fight dengan para pesaingnya
baik dari dunia asing maupun pesaing-pesaing unggulan dalam negeri.
Unilever juga terus mempelajari
kebutuhan dan keinginan konsumen, melakukan inovasi dan aktivasi produk, serta
terus membangun citra produk. Hal ini merupakan sebagian dari strategi
perusahaan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan konsumen
terhadap brand-brand Unilever. Komunikasi yang disampaikan melalui iklan di
berbagai media cetak maupun elektronik sangat efektif dan langsung mengenai
sasaran,untuk evaluasi kedepannya PT. Unilever Indonesia, Tbk akan melakukan 4
hal demi tetap memiliki citra baik pada konsumennya, antara lain: branding,
design, technical printing, dan merchandising. Sehingga dengan cepat
hal tersebut dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi
produk-produk yang dikeluarkan oleh PT. Unilever.
Strategi
Promosi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:
a. Periklanan →
semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa yang
dibayar oleh suatu sponsor tertentu.
b. Promosi
Penjualan → Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan
mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
c. Hubungan
Masyarakat dan Publisitas → berbagai program untuk mempromosikan dan atau
melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
d. Penjualan
Secara Pribadi → interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih
untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan
e. Pemasaran
Langsung → penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat
penghubung non personal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau
mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.
Akan
tetapi dengan bertambahnya zaman, persaingan pasar semakin ketat, berkembangnya
berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen maka Strategi Promosi
dirumuskan menjadi:
§ Advertising
§ Consumer
Sales Promotion
§ Trade
Promotion and Co-Marketing
§ Packaging.
Point Of Purchase
§ Personal
Selling
§ Public
relations
§ Brand
Publicity
§ Corporate
Advertising
§ The
Internet
§ Direct
Marketing
§ Experiantial
contact: Event, sponsorship
§ Customer
Service
§ Word
Of Mouth
Consumer
– market sales promotion techniques :
v Kupon →
Sertifikat yang memberi hak kepada pemegangnya untuk mendapat pengurangan harga
seperti yang tercetak untuk pembelian produk tertentu.
v Price-Off
Deals → Memberikan potongan harga langsung ditempat pembelian.
v Premium
and Advertising Specialties → Barang yang ditawarkan dengan biaya yang
relatif rendah atau gratis sebagai insentif untuk membeli produk tertentu.
v Contest
and Sweeptakes → Hadiah adalah tawaran kesempatan untuk memenangkan uang
tunai, perjalanan, atau barang-barang karena membeli sesuatu.
v Sampling
and Trial Offers → Penawaran gratis untuk sejumlah produk atau jasa
(pemberian contoh produk).
v Brand
Placement → Salah satu teknik dari sales promotion untuk mencapai pasar
dengan memasukkan produk pada sebuah acara televisi atau film.
v Rebates →
memberikan pengurangan harga setelah pembelian terjadi dan bukan pada toko
pengecer.
v Frequency →
Program ini merupakan salah satu teknik yang mengarah kepada program-program
yang berkelanjutan seperti menawarkan konsumen diskon atau hadiah langsung gratis
untuk mencapai terjadinya pengulangan dalam pembelian atau langganan dari merk
atau perusahaan yang sama.
v Event
Sponsorship → Ketika perusahaan mensponsori suatu acara, membuat merek
sangat ditonjolkan pada acara tersebut sehingga membuat kredibilitas merek
meningkat bersamaan dengan para penonton di acara.
Pendekatan penjualan dan promosi
penjualan akan efektif dan efisien apabila dirancang dengan menerapkan pola
regionalisasi atau diterapkan di daerah-daerah atau kawasan tertentu. Unilever
sudah menerapkan pola regionalisasi karena Unilever telah memiliki
pabrik-pabrik atau juga cabang perusahaan di tiap-tiap negara. Hal ini
dilakukan agar setiap negara dapat membeli produk yang sesuai dengan keinginan
dan kebiasaan mengkonsumsi produk yang sangat erat hubungannya dengan cita rasa
negaranya.
Unilever telah membuka cabang
perusahaan di Indonesia. Untuk lebih dikenal oleh masyarakat indonesia dan bisa
mendapat hati masyarakat Indonesia maka Unilever membuat produk yang sesuai
dengan cita rasa Indonesia seperi kecap Bango. Kecap merupakan makanan yang
terbuat dari kacang kedelai. Bisa dibilang kecap merupakan makanan yang khas
dari Indonesia.
Untuk itu Unilever membuat produk
kecap bango untuk di konsumsi masyarakat Indonesia. Walau kecap bango bukan
produk asli buatan unilever namun nama Unilever lebih terkenal karena kecap
bango sekarang ini merupakan produk yang dikembangkan oleh Unilever. Terlebih
iklan yang ditampilkan di media tentang produk kecap bango sangat mencerminkan
negara Indonesia. Dengan model-model yang berasal dari Indonesia, ini akan
lebih membangun image Unilever dimata konsumen di Indonesia. Konsumen akan
mempunyai keinginan untuk membeli produk kecap bango karena terkesan melihat
iklan yang ditampilkan tersebut. Walaupun konsumen hanya coba-coba membeli
merek tersebut namun setidaknya produk tersebut sangat dikenal oleh masyarakat.
Oleh karena itu, kualitas sangat
penting dalam pembuatan produk. Karena walaupun promosi yang dilakukan
perusahaan sangat baik namun jika kualitas yang ditawarkan tidak diperhatikan
maka promosi yang dilakukan bisa dibilang sia-sia saja
Macam-macam Produk yang dikeluarkan
Unilever
PT. Unilever Indonesia, Tbk. Yang
beroperasi di indonesia sejak tahun 1933, telah tumbuh menjadi perusahaan
penyedia consumer product yang mempunyai peran penting di indonesia. Unilever
adalah produsen merek-merek terkenal di seluruh dunia yang juga terkenal di
tingkat regional dan lokal, antara lain Pepsodent, Lifebuoy, Lux, Dove,
Sunsilk, Clear, Rexona, Rinso, Molto, Ponds, Blue Band, Royco, Sariwangi,
Bango, Taro dan masih banyak lagi.
Posisi Unilever yang kuat sebagai
pemimpin pasar telah diakui melalui berbagai penghargaan nasional dan regional
yang diterima oleh perusahaan. PT. Unilever Indonesia melalui brand-brand nya
kembali membuktikan keunggulannya dengan meraih peringkat dalam ”Packaging
Consumer Branding Award 2005” yang diselenggarakan oleh Indonesia Brand
Identity Summit (IBS) bekerjasama dengan majalah SWA dan MIX.
Berikut adalah peringkat yang diraih
oleh brand-brand Unilever dalam setahun Indonesia Packaging Consumer Award
2005. Sunsilk, Pepsodent, Lux, Molto, Lifebuoy, Axe dan Clear merupakan merek
produk perawatan rumah dan tubuh (home and Personal Care) yang tak asing lagi
di telinga masyarakat Indonesia. Sedangkan untuk produk makanan dan ice cream,
ada blue band yang legendaries, Bango, Sari Wangi, Rpyco dan Wall’s. Masih ada
sederet merek produk lagi yang bila disebutkan satu persatu namanya, terasa
sangat akrab dengan kehidupan kita.
Bisa jadi Anda mempunyai kenangan
khusus tak terlupakan dengan salah satu atau lebih produk buatan PT Unilever
Indonesia Tbk ini. Benar, merek-merek yang disebutkan di atas memang hanya
sebagian kecil dari merek yang dikembangkan PT Unilever Indonesia Tbk. “Saat
ini kami memiliki 33 merek dan beroperasi di 13 kategori sementara di seluruh
dunia, Unilever memegang 400 brand,” kata Presiden Direktur PT Unilever
Indonesia Tbk, Maurits Lalisang dalam sebuah wawancara khusus dengan SH di
Graha Unilever Jakarta, sore pekan lalu.
PT Unilever Indonesia Tbk merupakan
anak perusahaan Unilever International yang berkantor pusat di dua kota yakni
di London, Inggris dan Rotterdam Belanda. Sementara di Indonesia, Unilever
berkantor pusat di Jakarta dan memiliki dua pabrik besar di Cikarang dan
Rungkut (Surabaya). Pabrik di Surabaya utamanya memproduksi sabun sedangkan di
Cikarang memproduksi es krim, margarin, dan berbagai makanan ringan. Secara
umum Unilever menjadi pemimpin pasar barang konsumer (consumer goods) di
Indonesia. Namun, kondisinya tidak sama untuk setiap kategori produk dan
wilayah pemasaran.
Kini, Unilever Indonesia telah
berusia lebih dari 70 tahun dengan komposisi kepemilikan saham, Mavibel
(Maatschap voor Internationale Bellengginggen) B.V 85 persen dan publik 15
persen. Langit di Junjung Maurits mengungkapkan prinsip yang selalu
dikedepankan Unilever dalam berbisnis. Di mana bumi dipijak disitu langit
dijunjung. “Unilever pada dasarnya selalu mengikuti aturan yang berlaku dimana
ia beroperasi,” ujar Maurits. Itulah alasannya mengapa Unilever Indonesia
memutuskan menjadi perusahaan terbuka.
Menjadi perusahaan terbuka berarti
pembayaran pajak lebih jelas dan transparan karena diaudit oleh lembaga yang
berkompeten. Sebagai konsekuensinya, masyarakat bisa ikut memiliki saham
Unilever Indonesia. Di Cina, Unilever menggandeng partner lokal karena
pemerintah Cina mengharuskan seperti itu sementara di Thailand, Unilever
International menguasai saham sepenuhnya. Dalam enam tahun terakhir, penjualan
Unilever di Indonesia bertumbuh dua digit atau diatas 10 persen. Omset
penjualan untuk tahun 2004 mencapai US$ 1 miliar. “Tahun 2005 ini, saya
perkirakan pertumbuhan penjualan akan meningkat signifikan dan tetap berada di
atas dua digit,” ujar Maurits optimistis.
Transisi Tahun 2004 merupakan tahun
transisi bagi Unilever Indonesia. Mengapa demikian, karena kepemimpinan kembali
berada tangan orang Indonesia asli setelah bertahun-tahun dipimpin oleh orang
asing. Tahun lalu, Nihal Kaviratne dari India menyerahkan tongkat estafetnya
kepada Maurits Lalisang yang sebelumnya menjabat Direktur Corporate Relations.
Maurits memang bukan orang lokal pertama yang menjadi presiden direktur tetapi
orang ketiga setelah Yamani Hasan (1980an) dan Sri Urip (1990an). Saat ini,
tinggal dua orang asing yang menduduki jabatan direksi.
Potensi Tak Kalah Menurut pandangan
Maurits, potensi orang lokal sebenarnya tidak kalah dengan orang asing. “Saya
merangsang anak-anak pergi ke luar negeri sehingga bisa memperkaya pengalaman
dan pengetahuan,” paparnya. Sampai saat ini Unilever Indonesia telah
mengirimkan 18 karyawannya ke luar negeri ada yang ke London, Thailand.
Rotterdam, Shang Hai (Cina) dan Itali.
Salah satu kendala yang dihadapi
yakni banyak orang Indonesia yang enggan ke luar negeri karena merasa sudah
enak berada di Indonesia. Terobosan yang dilakukan Maurits antara lain mengirim
ke luar negeri untuk jangka waktu 1-2 tahun sehingga mereka bisa bekerja pada
budaya dan lingkungan kerja yang berbeda. Ia mengakui kekuatan Unilever ada
pada kualitas sumber daya manusia.
Unilever secara rutin merekrut
lulusan baru dari universitas terkemuka. Setelah itu diberikan pelatihan selama
tiga bulan. Mereka tidak langsung kerja tetapi ditraining di berbagai bidang
seperti manufaktur, pemasaran dan litbang (penelitian dan pengembangan). Saat ini
tenaga kerja yang diserap oleh Unilever secara langsung berjumlah 3.000 orang
ini belum termasuk tenaga kerja tidak langsung.
Total tenaga kerja yang terserap
berjumlah 25.000 orang. Jika diansumsikan satu orang memiliki empat anggota
keluarga maka perusahaan menanggung nasib sekitar 100.000 orang. Pangsa
Terbesar Indonesia saat ini menjadi pangsa pasar kedua terbesar bagi Unilever
setelah India, mengalahkan Cina, Jepang dan Australia. “Indonesia dilihat
sebagai permata dari timur oleh Unilever pusat karena pangsa pasarnya memang
sangat besar,” kata Maurits. Bahkan dua orang yang menduduki CEO Unilever di
kantor pusat pernah bekerja di Indonesia.
Memang saat ini persaingan di
industri barang konsumer sangat ketat baik dari pemain lokal maupun pemain
domestik. Pesaing dari luar seperti P&G sedangkan pesaing lokal seperti
Wings. Namun Maurits menganggap positif yang namanya persaingan karena akan menimbulkan
inovasi dan tidak menyebabkan monopoli di pasar.
Tantangan terbesar kini dan sangat
merugikan adalah maraknya pemalsuan dan penyelundupan. Banyak produk palsu dan
selundupan dari Cina sehingga membuat Unilever tidak kompetitif. “Karenanya
pemerintah perlu menegakkan aturan main yang jelas karena dalam bisnis yang
penting adalah adanya kepastian usaha dan kepastian hukum,” katanya. Pemerintah
harus berani menindak tegas terhadap barang-barang palsu dan selundupan dari
Cina yang menggangu industri secara umum.
Perlindungan hak cipta perlu
dilakukan karena dibutuhkan biaya besar dalam riset dan pengembangan serta
biaya iklan. “Hal ini sering membuat kita sebagai pelaku usaha frustasi karena
pemerintah tidak mengambil tindakan tegas,” ucap Maurits. Di samping itu,
Maurits berpendapat pemerintah perlu membuat infrastruktur yang memadai berupa
jalan sehingga pemasaran produk dapat menjangkau ke seluruh wilayah dengan
biaya murah.
Hal ini juga sebagai kompensasi
rencana penghapusan subsidi BBM di sektor industri. Terkait dengan penghapusan
subsidi BBM bagi industri, Unilever kini mengganti penggunaan solar ke gas
untuk pabriknya di Cikarang. Sayang, pasokan gas dari Pertamina tidak
konsisten. Jika berniat mengurangi konsumsi minyak bumi maka penyediaan gas harus
dilakukan pemerintah. Organik Unilever saat ini memang fokus melakukan
pertumbuhan oraganik seperti peningkatan omset penjualan, laba perusahaan dan
menekan struktur biaya. Namun tidak menutup kemungkinan melakukan pertumbuhan
anorganik.
Sepanjang kiprahnya di Indonesia,
Unilever telah empat kali mengakuisisi merek. Akuisisi teh celup Sari Wangi
dilakukan tahun 1990, Yoohan (dengan berbagai merek seperti Molto, Trisol,
Whipol) tahun 1998, kecap Bango tahun 2000 dan Taro tahun 2003. Maurits
menekankan, Dalam melakukan akuisisi, Unilever selalu menggunakan dana keuangan
internal, tidak perlu injeksi dana kantor pusat. Ia menekankan, akuisisi hanya
akan dilakukan jika bisa mendukung bisnis utama Unilever yang telah ada.
Maurits menekankan, Unilever tidak akan
keluar dari bisnis utamanya, memproduksi dan memasarkan barang-barang konsumer.
“Unilever
tidak akan berniat menguasai industri dari hulu sampai hilir meskipun memiliki
kemampuan dari segi pendanaan. Pertumbuhan organik lebih diharapkan,” katanya.
Hal ini dibuktikan dengan pendirian kantor pemasaran Unilever Indonesia ke
berbagai negara seperti Singapura, Jepang dan Australia. Sabun Lux buatan
Rungkut, ice cream Wall’s dan teh Sari Wangi buatan made in Cikarang bisa
ditemukan di ketiga negara ini. Total ekspor produk Unilever Indonesia mencapai
enam persen dari omset penjualan.
Analisis
Menurut saya PT uniliver sudah meraih
kesuksesan yang sangat besar di beberapa negara, seperti di negara kita sendiri
(Indonesia), Singapura, Jepang, Australia, Belanda dan beberapa negara lainnya.
Uniliver memiliki beberapa produk yang jelas kita pasti pernah memakainya,
contohnya seperti Sabun Lux, Ice cream wall’s , teh sari wangi, kecap bango,
royco,dll.
Dalam PT Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling
banyak melalui media elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari
promosi yang dilakukan PT. Unilever Indonesia tidak hanya lewat media
elektronik tetapi banyak juga melalui media cetak, sponsorship,
mengadakan event-event. Karena jika promosi yang dilakukan hanya melalui
media elektronik maka PT. Unilever Indonesia tidak mendapatkan keuntungan yang
optimal. Masyarakat di Indonesia terdiri dari berbagai kalangan dan tingkatan
sosial yang beragam. Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati masyarakat semua
kalangan maka perusahaan tidak dapat berkembang pesat. Makna dari iklan yang
ditawarkan oleh perusahaan juga harus bisa dipahami oleh berbagai kalangan,
karena iklan adalah salah satu cara promosi yang bisa dilakukan oleh perusahaan
agar dapat memperoleh keuntungan yang optimal.
Selain melalui iklan elektronik
proses pemasaran yang dilakukan Unilever juga menggunakan berbagai cara,
diantaranya dengan berbagai program pemasaran yang dapat menarik perhatian
pelanggan. Kupon belanja gratis produk unilever adalah salah satu cara promosi
yang dilakukan oleh Unilever, selain itu diskon-diskon yang diberikan juga
banyak menarik perhatian pelanggan yang berasal dari kalangan masyarakat
menengah kebawah.
Iklan itu sendiri adalah kandungan
utama dari manajemen promosi yang menggunakan ruang media bayaran untuk
menyampaikan pesan, sementara para klien dan praktisi periklanan memandangnya
hanya sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan konsumen. Iklan ini merupakan
bagian dari bauran promosi, yang terdiri dari pemasaran langsung, PR (Public
Relations), promosi penjualan, dan penjualan personal. Peranan merek produk
juga sangat berperan penting, karena merek merupakan simbol dari sebuah produk
yang dipasarkan. Bahkan dalam satu perusahaan terdapat berbagai macam merek
yang berbeda-beda.
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar