Rabu, 17 Oktober 2018

Konsep dan Strategi Pemasaran Global "PT. Unilever,tbk"


Konsep dan Strategi Pemasaran Global "PT. Unilever,tbk"
Hasil gambar untuk logo unilever
Pendahuluan
            Pemasaran global adalah pemasaran berkala seluas dunia. Peluang pasar selalu terbuka bagi semua pelaku usaha, tak terkecuali di pasar ekspor. Yang penting mesti kreatif dan mau berinovasi dalam mengembangkan pasar. Pelaku bisnis yang tangguh tentu tak mudah ditenggelamkan oleh setiap perubahan tantangan bisnis meski tantangan yang datang semakin berat. Bagi para pebisnis sejati, kesulitan justru menjadi cambuk yang melecut semangat untuk memecahkannya sehingga usaha dapat semakin berkembang dan maju. Karakter semacam itu tampaknya juga melekat pada sederet pengelola perusahaan di Indonesia yang juga terlihat dari kinerja perusahaan yang dikelola yang hasilnya memang super.
            Dunia Internasional menjadi penting bagi perusahaan besar untuk memaksimalkan potensi pertumbuhannya serta sejumlah besar industri akan dikuasai oleh sedikit banyak perusahaan global. Tujuannya untuk menciptakan nilai pelanggan dan keunggulan persaingan dengan melayani secara focus. Arti penting pemasaran global adalah keadaan yang dibentuk oleh berbagai penggerak dan kekuatan pengendalian 

Teori
Ø Strategi Pemasaran
            Unilever adalah perusahaan multinasional yang memproduksi barang konsumen untuk memenuhi kebutuhan akan nutrisi, kesehatan dan perawatan pribadi sehari-hari dengan produk-produk yang membuat para pemakainya merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan.
Ø  Sejak didirikan pada 5 Desember 1933
            Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia. Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand ternama yang disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain.
            Selama ini, tujuan perusahaan kami tetap sama, dimana kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari; membuat pelanggan merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan melalui brand dan jasa yang memberikan manfaat untuk mereka maupun orang lain; menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan kecil setiap harinya yang bila digabungkan akan membuat perubahan besar bagi dunia; dan senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami untuk tumbuh sekaligus mengurangi dampak lingkungan.
            Saham perseroan pertamakali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia seja 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2009, saham oerseroan menempati peringkat ketujuh kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia.
            Perseroan memiliki dua anak perusahaan : PT Anugrah Lever (dalam likuidasi), kepemilikan Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah perusahaan patungan untuk pemasaran kecap) yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever, kepemilikan Perseroan sebesar 51%, bergerak di bidang distribusi ekspor, dan impor produk dengan merek Domestos Nomos.
            Bagi Unilever, sumber daya manusia adalah pusat dari seluruh aktivitas perseroan. Kami memberikan prioritas pada mereka dalam pengembangan profesionalisme, keseimbangan kehidupan, dan kemampuan mereka untuk berkontribusi pada perusahaan. Terdapat lebih dari 300 karyawan tersebar di seluruh nutrisi.
            Perseroan mengelola dan mengembangkan bisnis perseroan secara bertanggung jawab dan berkesinambungan. Nilai-nilai dan standar yang Perseroan terapkan terangkum dalam Prinsip Bisnis Kami. Perseroan juga membagi standar dan nilai-nilai tersebut dengan mitra usaha termasuk para pemasok dan distributor kami.
            Perseroan memiliki enam pabrik di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, dan dua pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, dengan kantor pusat di Jakarta. Produk-produk Perseroan berjumlah sekitar 32.
Di dalam menghadapi persaingan antar perusahan, PT. UNILEVER,tbk memiliki strategi-strategi dalam menghadapi persaingan-persaingan antar perusahaan, strategi itu antara lain:
1.      KEPEMIMPINAN HARGA RENDAH
            Dengan menjaga harga yang rendah dan rak-rak diisi dengan baik menggunakan sistim pengisian kembali persediaan yang melegenda, wal-mart menjadi pemimpin bisnis eceran di amerika serikat. Sistem mili wal-mart mengirimkan pesanan atas barang dagang baru secara langsung kepada pemasok ketika pelanggan membayar pembelian mereka pada kasir.terminal titik pejualan mencatat kode barang setiap barang yang melewati kasir dan mengirimkan transaksi pembelian langsung kepada komputer pusat wal-mart. Komputer mengumpulkan pesanan dari semua toko wai-mart dan mengirimkannya ke pemasok. Pemasok juga dapat mengakses daa penjualan dan persediaan wal-mart menggunakan teknologi web. Sistem ini mampu membuat wal-mart mempertahankan biaya rendah sembari menyesuaikan persediaannya untuk memenuhi permintaan pelanggan.

2.      DIFERENSIASI PRODUK
            Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi Unilever tetap mempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang botol kaca, sachet, botol kecil dan masih banyak lagi kemasannya.

3.      BERFOKUS PADA PELUANG PASAR
            Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang beda dengan yang lain, produk masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan barang-barangnya dengan cara terjun langsung ke masyarakat dengan bukti-bukti kualitas secara real, misalnya dengan diadakannya perlombaan-perlombaan kepada masyarakat perbandingan antara produk Unilever dengan produk-produk pesaing lainnya.

4.      MENGUATKAN KEAKRABAN PELANGGAN DAN PEMASOK
            Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari pemasok terhadap jadwal produksi.dan bahkan mengizinkan pemasok untuk memutuskan bagaimana dan kapan mengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu Unilever juga melakukan Tanya jawab kepada para konsumen dan membuat suara konsumen tempat para konsumen mengeluh.
            Dalam PT Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui media elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT. Unilever Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui media cetak, sponsorship, mengadakan event-event yang memasukkan produk-produk dari PT. Unilever seperti Kecap Bango, Pepsodent, Shampo Pantene, dll. Karena jika promosi yang dilakukan hanya melalui media elektronik maka PT. Unilever Indonesia tidak mendapatkan keuntungan yang optimal. Masyarakat di Indonesia terdiri dari berbagai kalangan dan tingkatan sosial yang beragam. Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati masyarakat semua kalangan maka perusahaan tidak dapat berkembang pesat. Makna dari iklan yang ditawarkan oleh perusahaan juga harus bisa dipahami oleh berbagai kalangan, karena iklan adalah salah satu cara promosi yang bisa dilakukan oleh perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan yang optimal.
            Selain melalui iklan elektronik proses pemasaran yang dilakukan Unilever juga menggunakan berbagai cara, diantaranya dengan berbagai program pemasaran yang dapat menarik perhatian pelanggan. Kupon belanja gratis produk unilever adalah salah satu cara promosi yang dilakukan oleh Unilever, selain itu diskon-diskon yang diberikan juga banyak menarik perhatian pelanggan yang berasal dari kalangan masyarakat menengah kebawah.
            Iklan itu sendiri adalah kandungan utama dari manajemen promosi yang menggunakan ruang media bayaran untuk menyampaikan pesan, sementara para klien dan praktisi periklanan memandangnya hanya sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan konsumen. Iklan ini merupakan bagian dari bauran promosi, yang terdiri dari pemasaran langsung, PR (Public Relations), promosi penjualan, dan penjualan personal. Peranan merek produk juga sangat berperan penting, karena merek merupakan simbol dari sebuah produk yang dipasarkan. Bahkan dalam satu perusahaan terdapat berbagai macam merek yang berbeda-beda.
            Pemasaran berskala besar seperti ini hanya satu daripada beragam program promosi yang dilakukan Unilever, promosi inter-personal langsung ke pelanggan juga dilakukan oleh Unilever dengan memberikan keuntungan khusus yang diberikan pada pelanggan setia pengguna produk Unilever. Dengan program pemasaran ini diharapkan Unilever dapat mencakup pangsa pasar yang luas di pasar konsumen Indonesia.
            Dalam pemasaran global, eksistensi perusahaan diperlukan dalam mengembangkan ide pemikiran, baik dalam cakupan nasional maupun internasional. Dalam hal ini khususnya perusahaan Unilever harus bisa membuat sebuah grand design mahakarya khususnya pemasaran global yang menuntut sebuah keajaiban-keajaiban dalam mengembangkan karir sebuah perusahaan khususnya unilever selain memantau jalannya proses globalisasi dari para pesaing. Mutlak adanya selalu diadakan apa yang disebut dengan inovation treatment dalam setiap sesi langkah-langkah perusahaan.
            Oleh karena itu pertanyaan lain dapat muncul seketika mengapa promosi perlu diadakan, jawabannya tentu saja iya, karena dalam beberapa aspek perusahaan salah satu tujuan pengembangan mutu perusahaan ialah dapat menyentuh seluruh lapisan konsumen dalam hal ini adalah sasaran global yang diadakan dan dibuat dari grand design tersebut, oleh karena itu sebuah perusahaan unilever dapat fight dengan para pesaingnya baik dari dunia asing maupun pesaing-pesaing unggulan dalam negeri.
            Unilever juga terus mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, melakukan inovasi dan aktivasi produk, serta terus membangun citra produk. Hal ini merupakan sebagian dari strategi perusahaan untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap brand-brand Unilever. Komunikasi yang disampaikan melalui iklan di berbagai media cetak maupun elektronik sangat efektif dan langsung mengenai sasaran,untuk evaluasi kedepannya PT. Unilever Indonesia, Tbk akan melakukan 4 hal demi tetap memiliki citra baik pada konsumennya, antara lain: branding, design, technical printing, dan merchandising. Sehingga dengan cepat hal tersebut dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi produk-produk yang dikeluarkan oleh PT. Unilever.
Strategi Promosi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:
a.       Periklanan → semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.
b.      Promosi Penjualan → Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
c.       Hubungan Masyarakat dan Publisitas → berbagai program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
d.      Penjualan Secara Pribadi → interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan
e.       Pemasaran Langsung → penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat penghubung non personal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.
Akan tetapi dengan bertambahnya zaman, persaingan pasar semakin ketat, berkembangnya berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen maka Strategi Promosi dirumuskan menjadi:
§  Advertising
§  Consumer Sales Promotion
§  Trade Promotion and Co-Marketing
§  Packaging. Point Of Purchase
§  Personal Selling
§  Public relations
§  Brand Publicity
§  Corporate Advertising
§  The Internet
§  Direct Marketing
§  Experiantial contact: Event, sponsorship
§  Customer Service
§  Word Of Mouth
Consumer – market sales promotion techniques :
v  Kupon → Sertifikat yang memberi hak kepada pemegangnya untuk mendapat pengurangan harga seperti yang tercetak untuk pembelian produk tertentu.
v  Price-Off Deals → Memberikan potongan harga langsung ditempat pembelian.
v  Premium and Advertising Specialties → Barang yang ditawarkan dengan biaya yang relatif rendah atau gratis sebagai insentif untuk membeli produk tertentu.
v  Contest and Sweeptakes → Hadiah adalah tawaran kesempatan untuk memenangkan uang tunai, perjalanan, atau barang-barang karena membeli sesuatu.
v  Sampling and Trial Offers → Penawaran gratis untuk sejumlah produk atau jasa (pemberian contoh produk).
v  Brand Placement → Salah satu teknik dari sales promotion untuk mencapai pasar dengan memasukkan produk pada sebuah acara televisi atau film.
v  Rebates → memberikan pengurangan harga setelah pembelian terjadi dan bukan pada toko pengecer.
v  Frequency → Program ini merupakan salah satu teknik yang mengarah kepada program-program yang berkelanjutan seperti menawarkan konsumen diskon atau hadiah langsung gratis untuk mencapai terjadinya pengulangan dalam pembelian atau langganan dari merk atau perusahaan yang sama.
v  Event Sponsorship → Ketika perusahaan mensponsori suatu acara, membuat merek sangat ditonjolkan pada acara tersebut sehingga membuat kredibilitas merek meningkat bersamaan dengan para penonton di acara.
            Pendekatan penjualan dan promosi penjualan akan efektif dan efisien apabila dirancang dengan menerapkan pola regionalisasi atau diterapkan di daerah-daerah atau kawasan tertentu. Unilever sudah menerapkan pola regionalisasi karena Unilever telah memiliki pabrik-pabrik atau juga cabang perusahaan di tiap-tiap negara. Hal ini dilakukan agar setiap negara dapat membeli produk yang sesuai dengan keinginan dan kebiasaan mengkonsumsi produk yang sangat erat hubungannya dengan cita rasa negaranya.
            Unilever telah membuka cabang perusahaan di Indonesia. Untuk lebih dikenal oleh masyarakat indonesia dan bisa mendapat hati masyarakat Indonesia maka Unilever membuat produk yang sesuai dengan cita rasa Indonesia seperi kecap Bango. Kecap merupakan makanan yang terbuat dari kacang kedelai. Bisa dibilang kecap merupakan makanan yang khas dari Indonesia.
            Untuk itu Unilever membuat produk kecap bango untuk di konsumsi masyarakat Indonesia. Walau kecap bango bukan produk asli buatan unilever namun nama Unilever lebih terkenal karena kecap bango sekarang ini merupakan produk yang dikembangkan oleh Unilever. Terlebih iklan yang ditampilkan di media tentang produk kecap bango sangat mencerminkan negara Indonesia. Dengan model-model yang berasal dari Indonesia, ini akan lebih membangun image Unilever dimata konsumen di Indonesia. Konsumen akan mempunyai keinginan untuk membeli produk kecap bango karena terkesan melihat iklan yang ditampilkan tersebut. Walaupun konsumen hanya coba-coba membeli merek tersebut namun setidaknya produk tersebut sangat dikenal oleh masyarakat.
            Oleh karena itu, kualitas sangat penting dalam pembuatan produk. Karena walaupun promosi yang dilakukan perusahaan sangat baik namun jika kualitas yang ditawarkan tidak diperhatikan maka promosi yang dilakukan bisa dibilang sia-sia saja
Macam-macam Produk yang dikeluarkan Unilever
            PT. Unilever Indonesia, Tbk. Yang beroperasi di indonesia sejak tahun 1933, telah tumbuh menjadi perusahaan penyedia consumer product yang mempunyai peran penting di indonesia. Unilever adalah produsen merek-merek terkenal di seluruh dunia yang juga terkenal di tingkat regional dan lokal, antara lain Pepsodent, Lifebuoy, Lux, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Rinso, Molto, Ponds, Blue Band, Royco, Sariwangi, Bango, Taro dan masih banyak lagi.
            Posisi Unilever yang kuat sebagai pemimpin pasar telah diakui melalui berbagai penghargaan nasional dan regional yang diterima oleh perusahaan. PT. Unilever Indonesia melalui brand-brand nya kembali membuktikan keunggulannya dengan meraih peringkat dalam ”Packaging Consumer Branding Award 2005” yang diselenggarakan oleh Indonesia Brand Identity Summit (IBS) bekerjasama dengan majalah SWA dan MIX.
            Berikut adalah peringkat yang diraih oleh brand-brand Unilever dalam setahun Indonesia Packaging Consumer Award 2005. Sunsilk, Pepsodent, Lux, Molto, Lifebuoy, Axe dan Clear merupakan merek produk perawatan rumah dan tubuh (home and Personal Care) yang tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Sedangkan untuk produk makanan dan ice cream, ada blue band yang legendaries, Bango, Sari Wangi, Rpyco dan Wall’s. Masih ada sederet merek produk lagi yang bila disebutkan satu persatu namanya, terasa sangat akrab dengan kehidupan kita.
            Bisa jadi Anda mempunyai kenangan khusus tak terlupakan dengan salah satu atau lebih produk buatan PT Unilever Indonesia Tbk ini. Benar, merek-merek yang disebutkan di atas memang hanya sebagian kecil dari merek yang dikembangkan PT Unilever Indonesia Tbk. “Saat ini kami memiliki 33 merek dan beroperasi di 13 kategori sementara di seluruh dunia, Unilever memegang 400 brand,” kata Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk, Maurits Lalisang dalam sebuah wawancara khusus dengan SH di Graha Unilever Jakarta, sore pekan lalu.
            PT Unilever Indonesia Tbk merupakan anak perusahaan Unilever International yang berkantor pusat di dua kota yakni di London, Inggris dan Rotterdam Belanda. Sementara di Indonesia, Unilever berkantor pusat di Jakarta dan memiliki dua pabrik besar di Cikarang dan Rungkut (Surabaya). Pabrik di Surabaya utamanya memproduksi sabun sedangkan di Cikarang memproduksi es krim, margarin, dan berbagai makanan ringan. Secara umum Unilever menjadi pemimpin pasar barang konsumer (consumer goods) di Indonesia. Namun, kondisinya tidak sama untuk setiap kategori produk dan wilayah pemasaran.
            Kini, Unilever Indonesia telah berusia lebih dari 70 tahun dengan komposisi kepemilikan saham, Mavibel (Maatschap voor Internationale Bellengginggen) B.V 85 persen dan publik 15 persen. Langit di Junjung Maurits mengungkapkan prinsip yang selalu dikedepankan Unilever dalam berbisnis. Di mana bumi dipijak disitu langit dijunjung. “Unilever pada dasarnya selalu mengikuti aturan yang berlaku dimana ia beroperasi,” ujar Maurits. Itulah alasannya mengapa Unilever Indonesia memutuskan menjadi perusahaan terbuka.
            Menjadi perusahaan terbuka berarti pembayaran pajak lebih jelas dan transparan karena diaudit oleh lembaga yang berkompeten. Sebagai konsekuensinya, masyarakat bisa ikut memiliki saham Unilever Indonesia. Di Cina, Unilever menggandeng partner lokal karena pemerintah Cina mengharuskan seperti itu sementara di Thailand, Unilever International menguasai saham sepenuhnya. Dalam enam tahun terakhir, penjualan Unilever di Indonesia bertumbuh dua digit atau diatas 10 persen. Omset penjualan untuk tahun 2004 mencapai US$ 1 miliar. “Tahun 2005 ini, saya perkirakan pertumbuhan penjualan akan meningkat signifikan dan tetap berada di atas dua digit,” ujar Maurits optimistis.
            Transisi Tahun 2004 merupakan tahun transisi bagi Unilever Indonesia. Mengapa demikian, karena kepemimpinan kembali berada tangan orang Indonesia asli setelah bertahun-tahun dipimpin oleh orang asing. Tahun lalu, Nihal Kaviratne dari India menyerahkan tongkat estafetnya kepada Maurits Lalisang yang sebelumnya menjabat Direktur Corporate Relations. Maurits memang bukan orang lokal pertama yang menjadi presiden direktur tetapi orang ketiga setelah Yamani Hasan (1980an) dan Sri Urip (1990an). Saat ini, tinggal dua orang asing yang menduduki jabatan direksi.
            Potensi Tak Kalah Menurut pandangan Maurits, potensi orang lokal sebenarnya tidak kalah dengan orang asing. “Saya merangsang anak-anak pergi ke luar negeri sehingga bisa memperkaya pengalaman dan pengetahuan,” paparnya. Sampai saat ini Unilever Indonesia telah mengirimkan 18 karyawannya ke luar negeri ada yang ke London, Thailand. Rotterdam, Shang Hai (Cina) dan Itali.
            Salah satu kendala yang dihadapi yakni banyak orang Indonesia yang enggan ke luar negeri karena merasa sudah enak berada di Indonesia. Terobosan yang dilakukan Maurits antara lain mengirim ke luar negeri untuk jangka waktu 1-2 tahun sehingga mereka bisa bekerja pada budaya dan lingkungan kerja yang berbeda. Ia mengakui kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia.
            Unilever secara rutin merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka. Setelah itu diberikan pelatihan selama tiga bulan. Mereka tidak langsung kerja tetapi ditraining di berbagai bidang seperti manufaktur, pemasaran dan litbang (penelitian dan pengembangan). Saat ini tenaga kerja yang diserap oleh Unilever secara langsung berjumlah 3.000 orang ini belum termasuk tenaga kerja tidak langsung.
            Total tenaga kerja yang terserap berjumlah 25.000 orang. Jika diansumsikan satu orang memiliki empat anggota keluarga maka perusahaan menanggung nasib sekitar 100.000 orang. Pangsa Terbesar Indonesia saat ini menjadi pangsa pasar kedua terbesar bagi Unilever setelah India, mengalahkan Cina, Jepang dan Australia. “Indonesia dilihat sebagai permata dari timur oleh Unilever pusat karena pangsa pasarnya memang sangat besar,” kata Maurits. Bahkan dua orang yang menduduki CEO Unilever di kantor pusat pernah bekerja di Indonesia.
            Memang saat ini persaingan di industri barang konsumer sangat ketat baik dari pemain lokal maupun pemain domestik. Pesaing dari luar seperti P&G sedangkan pesaing lokal seperti Wings. Namun Maurits menganggap positif yang namanya persaingan karena akan menimbulkan inovasi dan tidak menyebabkan monopoli di pasar.
            Tantangan terbesar kini dan sangat merugikan adalah maraknya pemalsuan dan penyelundupan. Banyak produk palsu dan selundupan dari Cina sehingga membuat Unilever tidak kompetitif. “Karenanya pemerintah perlu menegakkan aturan main yang jelas karena dalam bisnis yang penting adalah adanya kepastian usaha dan kepastian hukum,” katanya. Pemerintah harus berani menindak tegas terhadap barang-barang palsu dan selundupan dari Cina yang menggangu industri secara umum.
            Perlindungan hak cipta perlu dilakukan karena dibutuhkan biaya besar dalam riset dan pengembangan serta biaya iklan. “Hal ini sering membuat kita sebagai pelaku usaha frustasi karena pemerintah tidak mengambil tindakan tegas,” ucap Maurits. Di samping itu, Maurits berpendapat pemerintah perlu membuat infrastruktur yang memadai berupa jalan sehingga pemasaran produk dapat menjangkau ke seluruh wilayah dengan biaya murah.
            Hal ini juga sebagai kompensasi rencana penghapusan subsidi BBM di sektor industri. Terkait dengan penghapusan subsidi BBM bagi industri, Unilever kini mengganti penggunaan solar ke gas untuk pabriknya di Cikarang. Sayang, pasokan gas dari Pertamina tidak konsisten. Jika berniat mengurangi konsumsi minyak bumi maka penyediaan gas harus dilakukan pemerintah. Organik Unilever saat ini memang fokus melakukan pertumbuhan oraganik seperti peningkatan omset penjualan, laba perusahaan dan menekan struktur biaya. Namun tidak menutup kemungkinan melakukan pertumbuhan anorganik.
            Sepanjang kiprahnya di Indonesia, Unilever telah empat kali mengakuisisi merek. Akuisisi teh celup Sari Wangi dilakukan tahun 1990, Yoohan (dengan berbagai merek seperti Molto, Trisol, Whipol) tahun 1998, kecap Bango tahun 2000 dan Taro tahun 2003. Maurits menekankan, Dalam melakukan akuisisi, Unilever selalu menggunakan dana keuangan internal, tidak perlu injeksi dana kantor pusat. Ia menekankan, akuisisi hanya akan dilakukan jika bisa mendukung bisnis utama Unilever yang telah ada.
            Maurits menekankan, Unilever tidak akan keluar dari bisnis utamanya, memproduksi dan memasarkan barang-barang konsumer.
“Unilever tidak akan berniat menguasai industri dari hulu sampai hilir meskipun memiliki kemampuan dari segi pendanaan. Pertumbuhan organik lebih diharapkan,” katanya. Hal ini dibuktikan dengan pendirian kantor pemasaran Unilever Indonesia ke berbagai negara seperti Singapura, Jepang dan Australia. Sabun Lux buatan Rungkut, ice cream Wall’s dan teh Sari Wangi buatan made in Cikarang bisa ditemukan di ketiga negara ini. Total ekspor produk Unilever Indonesia mencapai enam persen dari omset penjualan.

Analisis
            Menurut saya PT uniliver sudah meraih kesuksesan yang sangat besar di beberapa negara, seperti di negara kita sendiri (Indonesia), Singapura, Jepang, Australia, Belanda dan beberapa negara lainnya. Uniliver memiliki beberapa produk yang jelas kita pasti pernah memakainya, contohnya seperti Sabun Lux, Ice cream wall’s , teh sari wangi, kecap bango, royco,dll.
                Dalam PT Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui media elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT. Unilever Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga melalui media cetak, sponsorship, mengadakan event-event. Karena jika promosi yang dilakukan hanya melalui media elektronik maka PT. Unilever Indonesia tidak mendapatkan keuntungan yang optimal. Masyarakat di Indonesia terdiri dari berbagai kalangan dan tingkatan sosial yang beragam. Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati masyarakat semua kalangan maka perusahaan tidak dapat berkembang pesat. Makna dari iklan yang ditawarkan oleh perusahaan juga harus bisa dipahami oleh berbagai kalangan, karena iklan adalah salah satu cara promosi yang bisa dilakukan oleh perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan yang optimal.
            Selain melalui iklan elektronik proses pemasaran yang dilakukan Unilever juga menggunakan berbagai cara, diantaranya dengan berbagai program pemasaran yang dapat menarik perhatian pelanggan. Kupon belanja gratis produk unilever adalah salah satu cara promosi yang dilakukan oleh Unilever, selain itu diskon-diskon yang diberikan juga banyak menarik perhatian pelanggan yang berasal dari kalangan masyarakat menengah kebawah.
            Iklan itu sendiri adalah kandungan utama dari manajemen promosi yang menggunakan ruang media bayaran untuk menyampaikan pesan, sementara para klien dan praktisi periklanan memandangnya hanya sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan konsumen. Iklan ini merupakan bagian dari bauran promosi, yang terdiri dari pemasaran langsung, PR (Public Relations), promosi penjualan, dan penjualan personal. Peranan merek produk juga sangat berperan penting, karena merek merupakan simbol dari sebuah produk yang dipasarkan. Bahkan dalam satu perusahaan terdapat berbagai macam merek yang berbeda-beda.

Referensi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar