Strategi Persaingan Global
Pendahuluan
Industri ialah sektor yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara. Sektor industri dianggap sebagai sektor yang mampu menjadi pimpinan dari sektor lain. Produk industri mempunyai nilai jual yang tinggi dari pada sekor lain. Hal tersebut dikarenakan produk industri sangat beragam dan memberika nilai dan manfaat yang tinggi bagi masyarakat. Industri menjadi penolong bagi perekonomian suatu negara, sehingga pemerintah banyak memberikan kebijaksanaan- kebijaksanaan tentang industri.
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Dengan demikian, industri merupakan bagian dari proses produksi. Bahan-bahan industri diambil secara langsung maupun tidak langsung, kemudian diolah, sehingga menghasilkan barang yang bernilai lebih bagi masyarakat. Dari definisi tersebut, istilah industri sering disebut sebagai kegiatan manufaktur.
Arus globalisasi dan liberalisasi ekonomi dunia bergerak begitu cepat mendorong semakin meningkatnya keterbukaan hubungan ekonomi antar-bangsa dan mendorong persaingan yang semakin meningkat. Menurut Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum) tentang daya saing global, Indonesia berada pada posisi ke-69 (di antara 177 negara yang diteliti) pada tahun 2004 dan turun menjadi peringkat ke-74 pada tahun 2005. Namun, secara mengejutkan pada tahun 2011 peringkat tersebut meningkat menjadi ke-44 di antara 139 negara yang diteliti. Lonjakan peringkat daya saing tersebut adalah yang tertinggi sejak tahun 2005.
Dalam era global, faktor kreativitas, inovasi dan tehnologi memiliki peran penting dalam proses pembangunan. Dalam era global, konektivitas perdagangan, konsumsi, dan informasi terjadi melalui teknologi informasi dan dunia maya. Interaksi antara kreativitas, inovasi, dan teknologi dalam aktivitas ekonomi, sosial dan budaya berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi, daya saing dan kesempatan kerja.
Teori
a. Industri
Istilah industri mempunyai dua arti. Pertama, industri adalah himpunan perusahaan-perusahaan sejenis, seperti industri kosmetik yang terdiri dari perusahaan penghasil produk kosmetik. Kedua, industri sebagai suatu sektor ekonomi yang melakukan kegiatan produktif untuk mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi, atau sering disebut sebagai industri pengolahan.
Menurut Sadono Sukirno (2000), industri mempunyai dua pengertian yaitu pengertian secara umum dimana industri diartikan sebagai perusahaan yang menjalankan operasi kegiatan ekonomi yang tergolong ke dalam sektor sekunder. Sedangkan yang kedua adalah pengertian dalam teori ekonomi, dimana industri diartikan sebagai kumpulan perusahaan yang menghasilkan barang yang sama dalam suatu pasar. Industri itu juga dibagi menjadi tiga yaitu industri primer, sekunder, dan tersier.
Industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi yang mengubah sistem pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Industrialisasi juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan di mana masyarakat berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang semakin beragam (spesialisasi), gaji, dan penghasilan yang semakin tinggi. Industrialisasi adalah bagian dari proses modernisasi di mana perubahan sosial dan perkembangan ekonomi erat hubungannya dengan inovasi teknologi.
b. Keunggulan Kometitif
Keunggulan kompetitif nasional merupakan penilaian kemampuan suatu negara untuk berpartisipasi kompetitif di pasar internasional. Beberapa negara memiliki keunggulan lebih dari yang lain, karena berbagai alasan. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka untuk meningkatkan keunggulan kompetitif nasional mereka.
Beberapa keunggulan kompetitif nasional berasal dari sumber daya. Ini termasuk tidak hanya sumber daya alam, tetapi juga sumber daya manusia, seperti orang-orang dengan bakat tertentu. Bangsa mungkin dapat menumbuhkan sumber daya mereka untuk meningkatkan daya saing mereka. Misalnya, mendirikan sebuah universitas untuk mempromosikan ilmu yang akan menyebabkan lebih banyak ilmuwan, dan akan menciptakan sumber daya baru bagi negara. Semakin banyak sumber daya di suatu negara, maka negara tersebut dapat semakin bersaing.
Kemampuan untuk berinovasi adalah faktor lain. Bangsa yang secara aktif mempromosikan dan mendukung inovasi mungkin mengalami kesuksesan yang lebih di pasar global. Seperti sumber daya, hal ini dapat ditingkatkan melalui berbagai cara oleh pemerintah. Sebagai contoh, suatu bangsa bisa menyesuaikan undang-undang paten untuk mendorong perusahaan agar dapat mengembangkan produk baru untuk pasar terbuka, atau bisa mendanai upaya yang mungkin akan berbuah jika disediakan dengan dukungan.
Analisis
Pasar global adalah kebijakan dimana Pemerintah tidak melakukan diskriminasi terhadap impor dan mengganggu ekspor. Kebijakan pasar bebas tidak berarti pemerintah meninggalkan semua control dan pajak impor dan ekspor, melainkan bahwa menahan diri dari tindakan yang khusus dirancang untuk menghambat perdagangan, seperti hambatan tarif, pembatasan mata uang, dan kuota impor.
Globalisasi pasar dan kompetisi menciptakan suatu perubahan yang sangat besar. Strategi yang tepat harus diaplikasi untuk meraih keberhasilan melalui pemanfaatkan peluang-peluang yang ada pada lingkungan bisnis yang bergerak cepat dan semakin kompetitif.
Banyak perusahaan-perusahaan di dunia dan di Indonesia telah menyadari hal tersebut dan memilih strategi perusahaan yang tepat. Namun tidak sedikit pula dari mereka yang tidak memperhitungkan implikasi langsung strategi perusahaan tersebut terhadap sumber daya manusia. Negara yang tidak memiliki kesiapan strategi dan mampu bersaing dalam menghadapi pasar global tersebut, akan tergerus dan terpinggirkan.
Strategi yang dilakukan berupa strategi dalam faktor Harga, Produk, Sumber Daya Manusia, Pemasaran, Kerja sama, dan pandangan terhadap persaingan untuk menumbuhkan energi dalam bersaing.
Keunggulan kompetitif yang mengacu pada penggunaan komputer artinya perusahaan tidak hanya mengandalkan sumber daya fisik namun mengandalkan sumber daya konseptual yaitu informasi untuk mencapai leverage di pasaran untuk memcapai tujuan strategis perusahaan.
Referensi
https://bayu96ekonomos.wordpress.com/modul-materikuliah/ekonomi-bisnis-internasional/buah-fikiran-tentang-perdagangan-internasional/
https://id.wikipedia.org/wiki/Industri
http://jurnal.yudharta.ac.id/wp-content/uploads/2015/07/STRATEGI-INDONESIA-DALAM
MENGHADAPI-TANTANGAN-GLOBAL.pdf\
http://xcontohmakalah.blogspot.com/2013/04/keunggulan-kompetitif.html
Iksan, Dr. 2009. Manajemen Strategis dalam Kompetisi Pasar Global. Jakarta: Gaung Persada Press.
Hitt, M.A dkk. 1997. Manajemen Strategis Menyongsong Era Persaingan dan Globalisasi. Jakarta: Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar